V88news.com – Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah, bersiap menyambut ikon baru di gerbang masuknya: patung biawak raksasa. Satwa yang selama ini lekat dengan Desa Krasak, Kecamatan Selomerto ini, dipilih sebagai simbol yang merepresentasikan kekayaan alam dan semangat gotong royong masyarakat Wonosobo. Ide ini bermula dari aspirasi warga Krasak yang disampaikan melalui Karang Taruna setempat, dan langsung mendapat dukungan penuh dari Bupati Wonosobo, Afif Nurhidayat.
Bupati Afif menjelaskan bahwa inisiatif ini lahir dari keinginan masyarakat untuk melestarikan populasi biawak di Krasak, sekaligus mengangkat nilai sejarahnya. Biawak, atau yang oleh masyarakat setempat disebut ‘menyawak’, telah lama menjadi bagian integral dari ekosistem Krasak.

Keberadaan mereka tidak mengganggu aktivitas pertanian, bahkan dianggap membawa keberuntungan bagi sebagian warga. “Biawak di sini tidak merusak hasil pertanian dan dianggap aman, sehingga masyarakat ingin menjadikannya simbol pintu masuk Wonosobo,” ujar Bupati Afif.
Menariknya, proyek ambisius ini tidak akan membebani Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) maupun Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes). Pemerintah Kabupaten Wonosobo memilih jalur kolaborasi dengan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dan menggalang semangat gotong royong dari berbagai pihak. “Kita tidak anggarkan lewat APBD, kita mencoba memantik BUMD dan kami memantik semangat gotong royong dari BUMD untuk mewujudkan keinginan masyarakat,” tegasnya.
Rejo Arianto, seorang seniman lokal ternama yang sebelumnya dikenal melalui karya-karyanya di Pendopo Kabupaten, dipercaya untuk mewujudkan patung biawak monumental ini. Pemilihan Arianto didasari keyakinan bahwa ia mampu menciptakan karya seni yang tidak hanya indah secara visual, tetapi juga sarat akan makna filosofis. Proses pengerjaan patung ini pun disambut antusias oleh masyarakat. Banyak warga yang menanyakan perkembangan proyek dan tidak sabar untuk melihat ikon baru Wonosobo berdiri.

Kendati dikerjakan dengan anggaran yang minimalis, Bupati Afif menekankan bahwa kualitas dan nilai filosofis patung biawak akan tetap menjadi prioritas utama. “Yang terpenting adalah filosofinya tersampaikan dan ikon ini bisa menjadi kebanggaan masyarakat Wonosobo,” pungkasnya. Kehadiran patung biawak di gerbang Wonosobo diharapkan tidak hanya menjadi daya tarik wisata, tetapi juga menjadi pengingat akan pentingnya menjaga kelestarian alam dan mempererat tali persaudaraan antarwarga.
Dengan adanya ikon baru ini, Wonosobo berharap dapat menarik lebih banyak wisatawan dan meningkatkan perekonomian daerah. Lebih dari itu, patung biawak ini diharapkan dapat menjadi simbol kebanggaan bagi seluruh masyarakat Wonosobo.